Saya
Descard Dwi Hadinoto dari kelas XII MIA 5 mendapat beasiswa musim panas
di Jerman selama 3 minggu. Disana Saya tinggal di bagian selatan Jerman
di kota Salem. Tempat ini bagaikan surga karena masih sangat dekat
dengan alam, udaranya segar, dan tempatnya tenang. Disana saya bernginap
di sebuah sekolah internasional Schule Schloss-Salem. Dan sekolah ini
merupakan bekas istana kerajaan dengan arsitektur bangunan yang sangat
kuno. Kota Salem sangat indah dan terbaik.
Awalnya
saya sangat tidak nyaman disana, mungkin karena belum bisa beradaptasi
atau hal lain, bahkan saya merindukan tanah air tercinta Indonesia. Tapi
semua itu terhempas dari pikiran saya setelah saya sadar bahwa inilah
impian saya untuk sampai ke mancanegara, Jerman.
Disana
kami dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan level bahasanya. Dan
saya menduduki kelas B1.2. Pastinya di kelas saya bukan hanya dari
Indonesia saja, tapi juga dari Israel, Maroko, Latvia, dan Bosnia. Oleh
karena itu saya mempunyai banyak kesempatan untuk mempelajari budaya
dari negara-negara lain. Herr Philipp Lehrmann itulah guru yang mengajar
saya selama 3 minggu di jerman. Dialah guru terbaik selain guru yang
lain disana. Karena dia semua hal tentang Bahasa jerman, bahkan yang
sulit sekalipun menjadi mudah.
Makanan yang disediakan sangatlah
koestlich dan lecker. Setiap pagi pukul 8.00 saya sudah harus ada di
meja makan untuk sarapan (roti, daging, selai, susu, teh, air putih,
buah). Pukul 12.30 kembali lagi untuk makan siang (spaghetti, pasta,
schnitzel, goulash, dll.). Malamnya pukul 18.30 waktunya makan malam.
Disana saya sekamar dengan teman-teman
dari Namibia dan Kosovo. Sangatlah senang berkenalan dengan mereka. Kami
selalu berbagi cerita tentang budaya kami masing-masing dan selalu
berbagi pengalaman. Bukan hanya mereka saja, tetapi juga teman-teman
dari 15 negara lain. Kami seperti sebuah keluarga besar. Tak ada setetes
pun rasa tak suka dengan mereka. Mereka sangatlah Freundlich und net.
Keine finde ich egoistisch und arrogant.
Menurut saya yang paling berharga adalah
ketika malam kebudayaan “Laenderabend”, dimana setiap negara
menampilkan dan menunjukan tarian mereka, budaya, nyanyian khas mereka,
dan banyak hal menarik. Itu adalah malam yang sangat berharga. Saya
dapat mengenal banyak budaya yang benar benar berbeda dengan Indonesia,
dan itulah yang sangat berkesan bagi saya.
Banyak tempat yang kami kunjungi di
sana, misalnya Museum Zeppelin, Universitas Konstanz, Lindau Insel. Dan
tempat sangat saya senangi adalah Freiburg. Freiburg adalah kota tua
yang masih banyak terdapat gereja-gereja tua serta bangunan yang
artistic.
Tak terasa 3 minggu hampir berakhir,
segala kebersamaan di Salem akan diakhiri. Tawaan, tangisan, perjuangan,
dan persahabatan yang dirakit disana akan menjadi kenangan. Di
penghujung hari perpisahan diadakannya “AbschlussAbend” atau malam
perpisahan, dimana segala penampilan serta tugas projek ditampilkan
sebagai kesimpulan selama 3 minggu disana. Dan esoknya tanggal 24
Agustus 2019, kami kembali ke negara kami masing-masing.