Karya Jurnalistik Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Ambon

Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Pengembangan Kreatifitas Pelajar Di Bidang Jurnalistik.

Indahnya Kota Ambon

Pemandangan Yang Menakjubkan Dari Lokasi Taman Christina Martha Tiahahu (Karang Panjang) Saat Matahari Terbenam.

Keindahan Alam Dan Potensi Pariwisata

The Ora - Eco Resort. Berlokasi Di Antara Negeri Sawai Dan Saleman, Pantai Ora Dengan Sejuta Keindahannya.

Panorama Alam Dan Keramah Tamahan Yang Selalu Memikat

Pemandangan Saat Mentari Terbenam Di Penginapan Atas Laut Negeri Sawai - Seram Utara.

World Peace Gong

Terletak Di Pusat Kota Ambon, World Peace Gong Menjadi Simbol Perdamaian Dunia.

Wikipedia

Search results

Thursday, October 17, 2019

Pengarahan Mitigasi Bencana Kapolda Maluku



Hari ini Jumat 18 Oktober 2019, ratusan siswa diajak mengenal karakter dan potensi bencana khususnya di wilayah Provinsi Maluku yang merupakan wilayah kepulauan yang secara geografis terletak di area cincin api atau 3 (tiga) lempengan tektonik bumi.  “Kita hidup di wilayah dimana bencana bisa terjadi kapan saja, mulai dari ujung selatan yang berupa gempa bumi bahkan tsunami ujar Kapolda Maluku ketika memberi pengarahan di hadapan ratusan siswa SMA Negeri 1 Ambon.




Dalam kesempatan ini juga, beliau sempat memberikan beberapa tips untuk para siswa dalam merespon apabila terjadi gempa yang cukup dirasa dan berbahaya, mengingat dalam tiga pekan terakhir wilayah maluku khususnya Kota Ambon, Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah diguncang gempa dan diikuti gempa susulan hingga mencapai lebih dari 1.500 kali gempa susulan (data BMKG per 14 Oktober 2019) yang menimbulkan puluhan korban jiwa dan merusak ribuan bangunan.



Bapak Kapolda Maluku juga memberikan himbauan dan pelajaran mengenai toleransi agar sedari dini menjauhkan generasi dari benih-benih radikalisme yang dapat merusak masa depan dan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tuesday, October 15, 2019

Tiga Pekan Di Sankt Peter Ording

Menghabiskan 3 pekan di negara orang adalah kesempatan langka yang tidak datang begitu saja bagi semua orang. Saya, Michelle Pattikawa, adalah siswa yang beruntung mendapatkan kesempatan ini. Hasil tes A2 yang diselenggarakan oleh Goethe Institut Indonesia membawa saya terbang jauh hingga sampai ke benua Eropa. Di bulan Juli lalu, selama 3 minggu saya mengikuti sommer Jugendkurs bersama beberapa pelajar Indonesia yang lain di kota Sankt Peter Ording, Jerman.

Sankt Peter Ording adalah kota kecil di bagian Utara negara Jerman dan terkenal akan pantainya. Untuk sampai kesana, saya harus menghabiskan kurang lebih 13 jam di udara dan 2 jam perjalanan darat menggunakan bus dari kota Hamburg. Di sana, para peserta Jugendkurs ditempatkan di suatu kompleks asrama pelajar dan tinggal bersama para Betreuer yang selalu siap membantu dan sangat bersahabat.

Para peserta Jugendkurs berasal dari 14 negara yang berbeda dan berkomunikasi sehari-hari dengan Bahasa Jerman dan Bahasa Inggris. Fokus utama camp musim panas tersebut adalah memperdalam kemampuan berbahasa Jerman sehingga kami dibagi ke dalam beberapa kelas yang masing-masing diajar oleh guru Bahasa jerman yang sangat ramah dan bersahabat.


Selain mempelajari Bahasa Jerman, kami juga belajar tentang budaya dan politik Setiap pagi kami akan sarapan bersama di kantin raksasa yang terletak di sebelah asrama. Setelah itu, kami memfokuskan diri untuk belajar di kelas masing-masing hingga siang hari. Selepas itu, waktu yang tersisa bisa kami gunakan untuk melakukan banyak hal, seperti berenang, bermain sepak bola, mengikuti kelas menari dan graffiti ataupun sekedar bermain board game dengan yang lain.

Di penghujung hari, semua peserta akan berkumpul dan bernyanyi sebelum akhirnya pergi tidur pada pukul setengah sebelas malam. Semuanya begitu teratur karena kami memiliki jadwal kegiatan setiap harinya. Satu hal yang paling saya kagumi dari Jerman adalah ketepatan waktunya sehingga selama menghabiskan waktu disana secara tidak langsung saya dilatih menjadi lebih tepat waktu.

Waktu yang selalu ditunggu oleh semua penghuni asrama adalah akhir pekan karena kegiatan kami adalah mengunjungi kota-kota yang dekat dengan Sankt Peter Ording. Kota yang kami kunjungi di antaranya adalah Hamburg, Kiel, Tonning, dan juga pulau Helgoland. Disana, selain mengunjungi objek wisata setempat, kami juga berbelanja oleh-oleh. Yang paling membuat saya terkagum-kagum adalah bangunan ikonik kota Hamburg, Elbphilharmonie. Bangunan ini adalah karya arsitektur yang sangat luar biasa dan banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Kegiatan lainnya yang tak kalah menarik adalah Landerabend, itu adalah malam dimana masing-masing negara menampilkan sebuah pertunjukan yang merepresentasikan negaranya. Saya dan pelajar Indonesia lainnya menampilkan tarian kecak, saman dan Gemu fa mi re dengan memakai pakaian adat Indonesia.


Malam terakhir Jugendkurs dirayakan dengan pertunjukan masing-masing kelas dan diakhiri dengan pesta. Kelas saya menggelar fashion show dimana baju yang kami kenakan terbuat dari sampah daur ulang.

Hal terbaik lainnya yang bisa saya dapatkan adalah berkesempatan untuk berinteraksi dan bahkan berteman dengan mereka yang berasal dari negara yang berbeda. Dengan hidup jauh dari keluarga selama 3 minggu, saya juga dituntut menjadi orang yang lebih mandiri.