Wikipedia

Search results

Tuesday, October 15, 2019

Tiga Pekan Di Sankt Peter Ording

Menghabiskan 3 pekan di negara orang adalah kesempatan langka yang tidak datang begitu saja bagi semua orang. Saya, Michelle Pattikawa, adalah siswa yang beruntung mendapatkan kesempatan ini. Hasil tes A2 yang diselenggarakan oleh Goethe Institut Indonesia membawa saya terbang jauh hingga sampai ke benua Eropa. Di bulan Juli lalu, selama 3 minggu saya mengikuti sommer Jugendkurs bersama beberapa pelajar Indonesia yang lain di kota Sankt Peter Ording, Jerman.

Sankt Peter Ording adalah kota kecil di bagian Utara negara Jerman dan terkenal akan pantainya. Untuk sampai kesana, saya harus menghabiskan kurang lebih 13 jam di udara dan 2 jam perjalanan darat menggunakan bus dari kota Hamburg. Di sana, para peserta Jugendkurs ditempatkan di suatu kompleks asrama pelajar dan tinggal bersama para Betreuer yang selalu siap membantu dan sangat bersahabat.

Para peserta Jugendkurs berasal dari 14 negara yang berbeda dan berkomunikasi sehari-hari dengan Bahasa Jerman dan Bahasa Inggris. Fokus utama camp musim panas tersebut adalah memperdalam kemampuan berbahasa Jerman sehingga kami dibagi ke dalam beberapa kelas yang masing-masing diajar oleh guru Bahasa jerman yang sangat ramah dan bersahabat.


Selain mempelajari Bahasa Jerman, kami juga belajar tentang budaya dan politik Setiap pagi kami akan sarapan bersama di kantin raksasa yang terletak di sebelah asrama. Setelah itu, kami memfokuskan diri untuk belajar di kelas masing-masing hingga siang hari. Selepas itu, waktu yang tersisa bisa kami gunakan untuk melakukan banyak hal, seperti berenang, bermain sepak bola, mengikuti kelas menari dan graffiti ataupun sekedar bermain board game dengan yang lain.

Di penghujung hari, semua peserta akan berkumpul dan bernyanyi sebelum akhirnya pergi tidur pada pukul setengah sebelas malam. Semuanya begitu teratur karena kami memiliki jadwal kegiatan setiap harinya. Satu hal yang paling saya kagumi dari Jerman adalah ketepatan waktunya sehingga selama menghabiskan waktu disana secara tidak langsung saya dilatih menjadi lebih tepat waktu.

Waktu yang selalu ditunggu oleh semua penghuni asrama adalah akhir pekan karena kegiatan kami adalah mengunjungi kota-kota yang dekat dengan Sankt Peter Ording. Kota yang kami kunjungi di antaranya adalah Hamburg, Kiel, Tonning, dan juga pulau Helgoland. Disana, selain mengunjungi objek wisata setempat, kami juga berbelanja oleh-oleh. Yang paling membuat saya terkagum-kagum adalah bangunan ikonik kota Hamburg, Elbphilharmonie. Bangunan ini adalah karya arsitektur yang sangat luar biasa dan banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Kegiatan lainnya yang tak kalah menarik adalah Landerabend, itu adalah malam dimana masing-masing negara menampilkan sebuah pertunjukan yang merepresentasikan negaranya. Saya dan pelajar Indonesia lainnya menampilkan tarian kecak, saman dan Gemu fa mi re dengan memakai pakaian adat Indonesia.


Malam terakhir Jugendkurs dirayakan dengan pertunjukan masing-masing kelas dan diakhiri dengan pesta. Kelas saya menggelar fashion show dimana baju yang kami kenakan terbuat dari sampah daur ulang.

Hal terbaik lainnya yang bisa saya dapatkan adalah berkesempatan untuk berinteraksi dan bahkan berteman dengan mereka yang berasal dari negara yang berbeda. Dengan hidup jauh dari keluarga selama 3 minggu, saya juga dituntut menjadi orang yang lebih mandiri.






0 comments:

Post a Comment