Menghabiskan 3 pekan di negara orang adalah kesempatan langka yang tidak
datang begitu saja bagi semua orang. Saya, Michelle Pattikawa, adalah siswa
yang beruntung mendapatkan kesempatan ini. Hasil tes A2 yang diselenggarakan
oleh Goethe Institut Indonesia membawa saya terbang jauh hingga sampai ke benua
Eropa. Di bulan Juli lalu, selama 3 minggu saya mengikuti sommer Jugendkurs bersama
beberapa pelajar Indonesia yang lain di kota Sankt Peter Ording, Jerman.
Sankt
Peter Ording adalah kota kecil di bagian Utara negara Jerman dan terkenal akan
pantainya. Untuk sampai kesana, saya harus menghabiskan kurang lebih 13 jam di
udara dan 2 jam perjalanan darat menggunakan bus dari kota Hamburg. Di sana,
para peserta Jugendkurs ditempatkan di suatu kompleks asrama pelajar dan
tinggal bersama para Betreuer yang selalu siap membantu dan sangat bersahabat.
Para peserta
Jugendkurs berasal dari 14 negara yang berbeda dan berkomunikasi sehari-hari
dengan Bahasa Jerman dan Bahasa Inggris. Fokus utama camp musim panas tersebut adalah
memperdalam kemampuan berbahasa Jerman sehingga kami dibagi ke dalam beberapa
kelas yang masing-masing diajar oleh guru Bahasa jerman yang sangat ramah dan
bersahabat.
Selain
mempelajari Bahasa Jerman, kami juga belajar tentang budaya dan politik Setiap
pagi kami akan sarapan bersama di kantin raksasa yang terletak di sebelah
asrama. Setelah itu, kami memfokuskan diri untuk belajar di kelas masing-masing
hingga siang hari. Selepas itu, waktu yang tersisa bisa kami gunakan untuk
melakukan banyak hal, seperti berenang, bermain sepak bola, mengikuti kelas
menari dan graffiti ataupun sekedar bermain board game dengan yang lain.
Di penghujung hari,
semua peserta akan berkumpul dan bernyanyi sebelum akhirnya pergi tidur pada
pukul setengah sebelas malam. Semuanya begitu teratur karena kami memiliki
jadwal kegiatan setiap harinya. Satu hal yang paling saya kagumi dari Jerman
adalah ketepatan waktunya sehingga selama menghabiskan waktu disana secara
tidak langsung saya dilatih menjadi lebih tepat waktu.
Waktu yang selalu ditunggu oleh semua penghuni asrama adalah akhir pekan
karena kegiatan kami adalah mengunjungi kota-kota yang dekat dengan Sankt Peter
Ording. Kota yang kami kunjungi di antaranya adalah Hamburg, Kiel, Tonning, dan
juga pulau Helgoland. Disana, selain mengunjungi objek wisata setempat, kami
juga berbelanja oleh-oleh. Yang paling membuat saya terkagum-kagum adalah bangunan
ikonik kota Hamburg, Elbphilharmonie. Bangunan ini adalah karya arsitektur yang
sangat luar biasa dan banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun
mancanegara.
Kegiatan lainnya yang tak kalah menarik adalah Landerabend, itu adalah
malam dimana masing-masing negara menampilkan sebuah pertunjukan yang
merepresentasikan negaranya. Saya dan pelajar Indonesia lainnya menampilkan
tarian kecak, saman dan Gemu fa mi re dengan memakai pakaian adat Indonesia.
Malam
terakhir Jugendkurs dirayakan dengan pertunjukan masing-masing kelas dan
diakhiri dengan pesta. Kelas saya menggelar fashion show dimana baju yang kami
kenakan terbuat dari sampah daur ulang.
Hal terbaik lainnya
yang bisa saya dapatkan adalah berkesempatan untuk berinteraksi dan bahkan
berteman dengan mereka yang berasal dari negara yang berbeda. Dengan hidup jauh
dari keluarga selama 3 minggu, saya juga dituntut menjadi orang yang lebih
mandiri.